Kamis, 13 Desember 2012

Gara-gara Coffe Paste Fikri Raih Beasiswa Rp 20 Juta


Gara-gara Coffe Paste Fikri Raih Beasiswa Rp 20 Juta - Kopi merupakan salah satu minuman yang memiliki banyak penggemar dari berbagai kalangan. Namun, di balik kenikmatan si hitam ini, ternyata ampas kopi pun mampu disulap menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi.


Tidak percaya? Moh. Fajar Rajasa Fikri membuktikannya. Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu tergoda untuk berkreasi dari ampas kopi setelah secara tidak sengaja menjatuhkan cangkir kopinya. Tidak langsung membereskan pecahan cangkir, Fikri justru memandangi hamburan ampas kopi yang berserakan di lantai keramik yang membentuk motif indah.



"Saya ingin memotif sendiri ampas tersebut berdasarkan seni. Maka saya memikirkan cara agar ampas kopi itu bisa menempel permanen di wadahnya," tutur Fikri, seperti dikutip dari ITS Online, Kamis (13/12/2012).



Siapa sangka, ide tersebut datang bersamaan dengan perhelatan program tahunan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti), yakni Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Dengan mantap, pemuda asal Banyuwangi itu mengusulkan idenya pada kompetisi tersebut. "Yang namanya rejeki tidak bakalan ke mana. Inovasi saya didanai oleh dikti," katanya.



Riset demi riset pun Fikri lakukan untuk memaksimalkan karyanya. Penuh keyakinan, mahasiswa Teknik Fisika ini berhasil meluncurkan idenya. "Saya namakan Coffe Paste, secara makna yaitu kopi tempel. Jadi ampas kopi itu dihias dan ditempel di keramik, dan jadilah dia benda hias dari limbah kopi," jelas Fikri.



Sejauh ini, hiasan ampas kopi yang diproduksi oleh Fikri diletakkan pada piring, mug, dan pigura. Harga yang dibanderol pun bervariasi. Mulai dari Rp35 ribu hingga Rp85 ribu. Motif yang disediakan pun cukup menarik dari hewan, tumbuhan, batik, hingga kaligrafi.



Keunikan Coffee Paste ternyata mendapat apresiasi dari banyak pihak. Terbukti, karya Fikri ini sudah menjuarai berbagai kompetisi bisnis seperti torehan juara dua di kompetisi business plan Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS, mendapatkan kehormatan mengikuti technopreneur camp di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) bersama Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, serta menembus ketatnya persaingan untuk masuk ke dalam program inkubator industri ITS.



Prestasi Fikri bersama Coffee Paste terus berlanjut. Teranyar, dia berhasil menjuarai kompetisi Beasiswa Unggulan Teknologi Industri Kreatif (BUTIK). Melalui kegiatan besutan CIMB Niaga dengan Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Sekretaris Jenderal Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) itu, dia mendapat dana modal kerja sebesar Rp15 juta dan beasiswa biaya hidup maksimal Rp20 juta.



Fikri berhasil melewati tahap pertama kompetisi yang bertujuan menciptakan pelaku usaha baru yang dapat bersaing secara nasional dan internasional itu dengan mulus. Demikian pula pada seleksi tahap kedua. "Seminggu setelahnya pihak CIMB datang langsung ke lokasi produksi Coffe Paste untuk memastikan keberadaan bisnis ini, sekaligus seleksi survei lokasi," ungkap pemuda yang ahli dalam web programming itu.



Setelah diumumkan lolos sebagai salah satu dari 25 finalis, Fikri harus melakukan presentasi di hadapan para juri. Selama berhadapan dengan dewan juri, dia mengaku mendapatkan banyak ilmu. "Dewan juri juga memberikan masukan-masukan terhadap bisnis Coffe Paste ke depannya. Kami ditantang untuk membuat hiasan ampas kopi pada gantungan kunci," papar Fikri.



Menurut Fikri, dewan juri menilai setiap bisnis dari empat segi, yakni aspek kewirausahaan, pengelolaan bisnis dan keuangan yang sehat, sosial, serta aspek lingkungan yang masing-masing bernilai 25 persen. "Coffe Paste bagus di segi kewirausahaan, sosial dan tentu sangat bagus dalam aspek lingkungan, karena memanfaatkan limbah sebagai bahan dasar," terangnya.



Namun menurutnya, Coffe Paste lemah pada aspek pengelolaan bisnis dan keuangan. Mengingat omzet yang masih terbilang sedikit bila dibanding bisnis dari peserta lain yang telah beromzet ratusan juta rupiah. "Karena kami memang bisnis baru, masih butuh marketing lebih lanjut untuk memperkenalkan produk," tambahnya.



Dua minggu berselang, dia kembali mendapat kabar yang sangat menggembirakan. Coffe Paste dipastikan lolos menjadi 15 finalis yang mendapatkan beasiswa unggulan tersebut. "Lega rasanya, ini menjadi berkah sekaligus amanah yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya," tutur Fikri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar